Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Kamis (20/3/2025) menyinggung bersamaannya tahun baru Persia, dengan malam Lailatul Qadr, dan gugurnya Imam Ali bin Abi Thalib, dan berharap keberkahan dari Lailatul Qadr serta perhatian Imam Ali bin Abi Thalib terhadap kondisi rakyat Iran, dan semua orang yang merayakan tahun baru Persia, Nowruz.
Rahbar menyebut tahun sebelumnya yaitu 1403 Hs, sebagai tahun yang penuh dengan kejadian bertubi-tubi sama seperti tahun 1360 Hs (1981) yang dilewati oleh masyarakat Iran, dengan penuh kesulitan.
Ia menuturkan, “Gugurnya sejumlah penasihat militer Iran di Damaskus, gugurnya Tuan Raisi, Presiden Iran yang dicintai rakyat, dan setelah itu peristiwa pahit di Tehran, kemudian Lebanon, yang membuat bangsa Iran dan umat Islam, kehilangan tokoh-tokoh besarnya tahun lalu.”
Imam Khamenei menambahkan, “Di hadapan berbagai permasalahan ini muncul sebuah fenomena agung dan luar biasa yaitu kekuatan tekad dan semangat spiritual bangsa Iran, serta persatuan dan kesiapan level tinggi mereka. Ini merupakan perwujudan pertama dalam menghadapi kehilangan Presiden, serta slogan dan semangat tinggi masyarakat saat melepas Presiden Raisi, menunjukkan musibah besar itu tidak bisa menciptakan perasaan lemah bagi bangsa ini.”
Penyelenggaraan pemilu presiden dalam waktu cepat sesuai undang-undang, dan mengeluarkan negara dari kekosongan dengan pilpres serta pembentukan pemerintah, merupakan bukti lain semangat dan kemampuan spiritual tinggi masyarakat Iran.
“Saat menyaksikan rakyat Lebanon, dan Palestina, menghadapi berbagai kesulitan, rakyat Iran, dengan lapang dada, mengirim banjir besar bantuan untuk saudara-saudara dan saudari seagamanya di Lebanon dan Palestina,” ujarnya.
Ayatullah Khamenei, menilai bantuan-bantuan luar biasa yang diberikan rakyat Iran, kepada perlawanan khususnya hadiah emas yang diberikan kaum perempuan Iran, sebagai peristiwa abadi dan tidak akan pernah terlupakan dalam sejarah Iran.
Ia melanjutkan, “Kekuatan tekad dan kehendak kukuh nasional, dan kesiapan serta kekuatan maknawi rakyat adalah investasi berharga untuk masa depan, dan kelanggengan Iran tercinta, dan menyebabkan berlanjutnya nikmat-nikmat Ilahi bagi negara ini.”
Pemimpin Revolusi Islam Iran, di bagian lain pesan Nowruz, mengatakan bahwa tahun lalu, 1403 Hs, dinamai dengan tahun “Lompatan Produksi dengan Partisipasi Rakyat”, sementara tahun ini yaitu 1404 Hs, dinamai dengan tahun “Investasi untuk Produksi”.
Menurut Ayatullah Khamenei, prasyarat terwujudnya investasi untuk produksi adalah terciptanya tekad dan motivasi tinggi di dalam pemerintahan dan masyarakat.
“Tugas pemerintah membuka kesempatan dan menyingkirkan hambatan produksi, sementara tugas rakyat menanamkan investasi mikro dan makro di bidang produksi, jika dilakukan, maka investasi-investasi tidak akan lagi masuk ke dalam hal-hal yang merugikan seperti membeli emas dan valuta asing, dan dalam masalah ini Bank Sentral serta pemerintah bisa memainkan peran efektif,” paparnya.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, dengan pendahuluan tersebut menamai tahun 1404 Hs sebagai tahun “Investasi untuk Produksi”, dan berharap dengan perencanaan dari pemerintah serta keterlibatan masyarakat, slogan ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah pencaharian masyarakat.
Ayatullah Khamenei, di bagian akhir pidatonya menganggap serangan baru Rezim Zionis ke Gaza, sebagai kejahatan yang sangat besar, dan telah menciptakan tragedi.
Ia menerangkan, “Masalah ini adalah masalah umat Islam, maka dari itu seluruh umat Islam, harus menyingkirkan seluruh perbedaan dan secara terintegrasi melawan kejahatan-kejahatan itu. Begitu juga seluruh masyarakat merdeka dunia termasuk di Eropa dan Amerika, melawan kejahatan pengkhianat dan tragedi ini, serta mencegah pembunuhan kembali anak-anak, perusakan rumah, dan pengungsian masyarakat.”
Pada saat yang sama, Imam Khamenei, menegaskan bahwa Amerika Serikat, ikut bertanggung jawab dalam bencana ini, dan sesuai identifikasi para pengamat politik, kejahatan ini dilakukan atas isyarat AS atau minimal persetujuan negara itu.
“Peristiwa di Yaman, dan serangan ke masyarakat serta warga sipil Yaman, adalah kejahatan yang pasti harus dicegah,” ungkap Rahbar.
342/
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, di akhir pidatonya mendoakan keselamatan, perdamaian, dan kemenangan umat Islam, serta berlanjutnya kegembiraan, keridaan, keberhasilan, dan persatuan penuh bangsa Iran.
Ayatullah Khamenei berharap hati suci Imam Zaman, dan ruh Imam Khomeini serta para syuhada rida dan gembira terhadap rakyat Iran. (HS)
342/
Your Comment